Translate

Bantu Ketik Blog ini

Sejak 10.10.10

RangBul@n

Semua catatan di situs ini dikutip dari pelbagai blog di dunia maya; tiada kena mengena dengan pemilik blog. Sebarang komen peribadi sila e-mel rangbulan@gmail.com

13.4.13

Dahsyatnya Kebangkitan Islam Rusia

Islam di Rusia? Sebuah pertanyaan yang aneh, sekaligus menyentak batin kita. Bagaimana tidak, tanah Rusia seolah sudah terkontaminasi secara akut dengan ajaran komunis dan solialis. Sulit dimurnikan kembali.

Memang selama 74 tahun di bawah Uni soviet kegiatan keagamaan di Rusia sulit begerak. Hampir semua masjid dihancurkan, karya sastra dibakar, imam dan ulama’ di bunuh. Sejak saat itu, dakwah nyaris tidak bisa dilakukan kecuali di bawah tanah dan dilakukan dari rumah ke rumah.

Namun, perlu diingat, komunisme hanya merajai Rusia sejak Revolusi Bolshevik tahun 1917 hingga bergulirnya Perestroikadan Glasnost tahun1991.  Setelah itu gairah keislaman mulai menyala. Hal itu mendorong umat Islam untuk merekonstruksi masjid, melakukan pencerahan Islam serta melebarkan sayap ke panggung pemerintahan.

Normalisasi Islam di Rusia dimulai dengan terbentuknya pelbagai organisasi Islam dan berdirinya masjid sebagai tempat berkumpul kaum muslimin  untuk menyambut sekaligus mempersiapkan kebangkitan umat Islam. Mereka juga sadar bahwa bangkitnya Islam berarti bangkitnya pendidikan Islam itu sendiri. Karenanya, sampai tahun 2009 tercatat 18 sekolah tinggi Islam disana (hal 149).

Potensi kebangkitan lain adalah tingkat fertilitas muslim Rusia yang telah melampaui etnis Rusia. Ini terjadi tatkala terdapat perbedaan 15,12 poin yang pada tahun 2007 tingkat kelahiran di Chechnya 26,4 per 1.000 orang, sementara di Rusia hanya 11,28 per 1.000 orang. Dengan begitu, generasi tua di etnik Rusia menjadi jauh lebih banyak. Dan sebaliknya,  banyak generasi muda di etnik non-Rusia.

Sayang, akibat dari sistem totalitarian Soviet, pekembangan ini tidak disertai dengan pemahaman keislaman yang memadai. Lemahnya organisasi pendidikan ini otomatis mengendorkan semangat kader Islam untuk melanjutkan estafet dakwah Islam di negara Beruang Putih ini (hal 236).

Hingga kini, gairah Islam di Rusia terus mengalami peningkatan. Semua masjid hampir dipastikan tidak mampu memuat jemaah untuk shalat jumat, tarawih hingga Idul Fitri. Ini terbukti ketika dalam suatu pelaksanaan hari raya Idul Fitri di sebuah Masjid Agung Moskwa, jemaahnya meluber sampai dekat stasiun metro yang jika ditempuh dengan berjalan memerlukan waktu 10 menit. Ini hampir mirip dengan padatnya jemaah di Masjidil Haram ketika musim haji (hal 135).

Namun, umat Islam tidak kehilangan akal. Ketika masjid-masjid sudah sesak, mereka bisa melakukannya di mana saja, termasuk di jalan-jalan, trotoar, dan lainnya. Mereka bahkan bisa mengular sampai 2 kilometer dari masjid. Tidak peduli apakah mendengar khatib atau imam, apakah arah kiblatnya tepat, maupun dengan dinginnya udara hingga minus 10 derajat Celsius. Mereka hanya menghadap Tuhan dengan hati dan iman (hal 154).

Hadirnya buku perdana tentang wacana keislaman di Rusia ini berangkat dari catatan harian penulis yang sebagian besar telah diterbitkan di pelbagai media massa dan buku. Terdapat pula kajian riset dari seorang Fransminggi Kamasa yang cukup deskriptif dan mendalam. Di beberapa halaman, tak lupa penulis mencantumkan beberapa foto menarik.

Buku tentang dinamika Islam di Rusia dari waktu ke waktu ini diracik dengan bahasa yang sederhana dan ringan sehingga pembaca tidak perlu mengernyitkan dahi. Hal ini lantaran buku ini disusun oleh penulis yang sudah bermukim lebih dari empat tahun di Rusia. Buku ini laik dijadikan koleksi bacaan bagi sejarawan, ilmuan, serta siapa saja yang hendak mengetahui geliat Islam di Rusia tempo dulu, saat ini dan esok.
__________________________________
Judul   : Geliat Islam Di Rusia: Catatan Diplomat Indonesia
Penulis : M. Aji Surya dan Frassminggi Kamasa
Penerbit : Kompas
Tanggal : I, Juli 2012
Tebal  : xvi+288 halaman
Peresensi: Khotibul Umam, Pengelola Rumah Aksara Kalijaga Demak

Tiada ulasan: